BLANTERTOKOSIDEv102

Agukng Dayak Kanayatn

Agukng Dayak Kanayatn Agukng Dayak Kanayatn

Agukng Dayak Kanayatn

Rp 12.000.000

Agukng Dayak Kanayatn

Alat musik Agukng termasuk jenis instrumen perkusi yang terbuat dari logam. Instrumen ini digunakan untuk menamakan instrumen perunggu dengan pencon di tengahnya dengan berbagai ukuran (R.M. Soedarsono, 2003: 126). Cara memainkannya ditabuh dengan menggunakan stik kayu yang pada bagian ujungnya dililit karet (ban dalam). Instrumen Agukng terbagi menjadi 8 buah instrumen, yaitu: (1) Kakanong; (2) Kampo atau Babaneh; (3) Kanayatn; (4) Katukekng; (5) Katukong; (6) Katuku’; (7) Agukng; dan (8) Wayakng.

Diantara delapan instrumen tersebut, kebanyakan hanya tiga jenis yang digunakan, yaitu Agukng, Katuku, dan Katukeng. Nada yang dihasilkan Agukng adalah nada 5 (sol) rendah, Katuku bernada 1 (do), dan Katukeng bernada 3 (mi). Instrumen ini merupakan instrumen kolotomis atau sebagai penyekat nada yang dimainkan pada tiap birama. Pandangan masyarakat Dayak terhadap Agukng.

Agukng dianggap sakral dan dipercaya diturunkan langsung oleh para dewa dari kayangan. Instrumen ini dipercaya dapat mengusir roh jahat dan mendatangkan roh para leluhur atau makhluk gaib lainnya. Hal ini karena bunyi Agukng dianggap lambang keagungan untuk mengiring kedatangan roh para leluhur atau makhluk gaib dalam melaksana ritual.

Agukng juga dianggap sebagai lambang kebangsawanan pemiliknya. Tidak semua orang memilikinya, kecuali kaum bangsawan dan orang berada. Selain itu Agukng zaman dahulu digunakan sebagai mas kawin. Dari sini kita dapat melihat bahwa Agukng dianggap berharga dan penting keberadaannya dalam suatu masyarakat. Fingsi Agukng lainnya adalah sebagai properti tari dan digunakan pula untuk sarana komunikasi pada beberapa masyarakat Dayak di Kalimantan Barat. 

Jenis dan Ukuran Agukng

Agukng terdiri dari beberapa jenis dan ukuran, serta dipakai dalam jumlah yang bervariasi (dalam Paulus Florus, ed.:2005: 115). Dikalangan masyarakat Dayak paling tidak ditemukan lima jenis Agukng, yaitu: 
  1. Tipe Garantung (Gong Besar), yaitu gong berukuran besar, sisi rendah, nada rendah, karakter suara lembut dan beralunan panjang.
  2. Tipe Tawak (Gong Panggil), yaitu Gong berukuran agak kecil yang sisi dan pencunya agak tinggi, suaranya tegas dan beralunan pendek. Gong ini biasanya digunakan untuk alat komunikasi atau pemberitahuan apabila ada kematian, bencana, tamu terhormat, pesta, upacara, dan lain sebagainya.
  3. Tipe Bondi, yaitu Gong yang sisi dan pencunya rendah. Permukaan sekitar pencu kebanyakan tidak ada lekukan melingkar. Gong ini hampir mirip dengan tawak namun bentuknya sedikit lebih kecil. Suaranya lembut dan merdu. Biasanya gong tipe ini disebut Bobondi, Bendai, Bandai, atau Canang.
  4. Tipe Boring, yaitu Gong yang permukaannya datar. Suaranya bergetar deper (nyaring). Gong ini biasanya disebut juga dengan nama Boring-boring, Gentarai, dan Puum.
  5. Tipe Kelintang (Gong-gong kecil horisontal), yaitu satuan dari beberapa Gong kecil yang berjumlahnya 5 sampai 9 instrumen dan disusun secara horizontal pada sebuah rancakan berdiri. Suaranya tinggi dan nyaring. Instrumen ini berfungsi sebagai pembawa melodi. Nama lain alat ini adalah Engkeromong, Keremong, Kangkanong, dan Klentang.
Itulah beberapa jenis alat musik Agukng yang dipakai dalam musik tradisi Dayak di Kalimantan Barat. Sekarang kondisi Agukng tua sudah banyak yang rusak. Kalaupun ada Agukng tua yang masih baik, maka jarang dimainkan dan dianggap sebagai benda keramat atau berharga. Inilah yang menyebabkan Agukng tua selalu disimpan dan jarang dimainkan.

Produk Lainnya